Menikah di usia muda terkadang menimbulkan
banyak pertanyaan atau dugaan. Sebagian menuduh mereka yang nikah muda
pasti MBA (Marriage By Accident) alias hamil duluan. Padahal belum tentu
juga. Banyak yang menikah di usia muda karena itu memang sudah menjadi
keinginan bukan keterpaksaan. Terpaksa karena keadaan (sudah hamil) atau
terpaksa karena dijodohkan.
Tujuan pernikahan bukan hanya demi untuk mendapatkan kesenangan seksual
atau melampiaskan hasrat seksual, karena manusia bukanlah hewan yang
hanya memiliki kebutuhan fisik/biologisnya (makan, minum dan
bersetubuh), sementara manusia berbeda karena dikaruniai Allah dengan
hati atau perasaan dan akal dimana keduanya memiliki hak pula untuk
hidup dan diberi “makan”.
Oleh karena itulah mendapatkan kesenangan seksual dan melampiaskan
hasrat seksual bukanlah tujuan tetapi hanyalah sebuah efek yang
bertujuan untuk menyatukan hati dan pikiran sepasang anak manusia yang
berlainan jenis dan memutuskan untuk hidup bersama dan berbagi
kesenangan maupun duka bersama. Seks bukanlah tujuan melainkan hanya
sebuah media untuk mengekpresikan cinta dimana perkawinan membuatnya
agar tetap berada dalam kesucian.
Memperoleh keturunan pun bukanlah sebuah tujuan utama akan tetapi sebuah
buah dari cinta dan perkawinan dimana kehadiran seorang anak akan
semakin mempererat hubungan cinta dan kasih sayang diantara mereka
berdua.
Jadi menikah adalah sebuah kebutuhan bagi setiap manusia. Kalau kita
sudah siap menikah di usia muda, kenapa harus menunda. Alasan menikah di
usia muda ada beberapa yaitu:
1. Godaan untuk para pemuda saat ini jauh lebih berat dibandingkan
dengan di masa lalu.
2. Memperbanyak kebaikan dan meminimalkan kemaksiatan.
3. Agar hidup lebih terarah dan produktif.
4. Mempersiapkan generasi yang lebih baik.
Sementara, sebagian diantara kita terpengaruh oleh budaya barat yang
tidak lagi mementingkan pernikahan. Padahal coba perhatikan fenomena di
negara-negara barat saat ini:
1. Penduduknya lebih banyak yang berusia lanjut daripada yang berusia
muda (piramida terbalik).
2. Para pemudanya tidak mau menikah dan punya anak.
3. Mereka lebih senang hidup bersama tanpa ikatan.
4. Mereka melegalkan prostitusi untuk memenuhi kebutuhan seksual.
Apa yang akan terjadi nanti di negara barat sana 10 atau 20 tahun ke
depan?
Kalau bisa melakukan kebaikan hari ini, kenapa harus menunggu esok hari.
Segeralah melaksanakan apa yang anda bisa lakukan karena esok belum
tentu kita masih ada. Jangan menunda…
0 komentar:
Posting Komentar